BANK BENIH TANAH
SOIL SEEDBANK
A.
Tujuan
-
Mengetahui soil seed bank pada
2 macam kedalaman tanah.
-
Mengidentifikasi spesies yang ditemukan pada berbagai soil seed bank.
-
Menghitung kerapatan populasi.
B.
Landasan Teori
Bank benih tanah mengacu pada penyimpanan benih
alami dalam tanah. Studi tentang bank benih tanah dimulai pada 1859 ketika
Charles Darwin mengamati munculnya bibit menggunakan sampel tanah dari bagian
bawah danau. Naskah ilmiah pertama mengenai hal itu diterbitkan pada tahun 1882
dan melaporkan tentang terjadinya benih pada kedalaman tanah yang berbeda. Bank
benih gulma telah dipelajari secara intensif dalam ilmu pertanian karena dampak
pentingnya di bidang ekonomi; bidang lain tertarik pada bank benih tanah.
Termasuk regenerasi hutan dan ekologi restorasi.
Bank benih memainkan peran penting dalam
lingkungan alam ekosistem. Sebagai contoh, situs yang rusak karena terbakar,
bencana alam, operasi pertanian dan lain-lain, vegetasi di kawasan tersebut
akan cepat kembali disebabkan oleh bank benih tanah. Ekosistem hutan dan lahan
basah mengandung sejumlah spesies tanaman khusus membentuk bank tanah benih
persisten.
Tidak adanya bank benih tanah menghambat
pembentukan vegetasi selama suksesi primer, sementara kehadiran sebuah bank
tanah yang lengkap benih memungkinkan berkembangnya spesies ekosistem kaya
selama suksesi sekunder.
Angka kematian benih di dalam tanah adalah
salah satu faktor kunci untuk fluktuasi kepadatan populasi tanaman, terutama
untuk tanaman tahunan. Studi pada struktur genetik populasi Septentrionalis
Androsace di bank benih dibandingkan dengan orang-orang dari tanaman yang sudah
menunjukkan bahwa keragaman dalam populasi lebih tinggi di bawah tanah dari
tanah di atas.
Peningkatan kekayaan spesies dalam komunitas
tumbuhan karena bank tanah kaya spesies dan berlimpah biji dikenal sebagai efek
penyimpanan.
C. Alat
1. Pencukil
2. Polybag
3. Alat siram
4. Naungan
5. Alat tulis
Bahan
1. Sample tanah
2. Air
D. Prosedur Percobaan
1.
Menentukan kawasan yang akan diambil tanahnya
untuk pengujian soil seed bank
2.
Menggali tanah sedalam 25 cm dengan volume ± 3 kg dan memasukkannya ke dalam polybag I
3.
Penggalian dilanjutkan sampai kedalaman 50 cm
dan diambil tanah dengan volume yang sama dan dimasukkan ke dalam polybag II
4.
Memberi label sesuai dengan kedalaman tanah
5.
Menyimpan polybag I dan II di tempat teduh
untuk diamati selama sebulan
6.
Melakukan penyiraman setiap hari dan mencatat
perkecambahan yang terjadi dan waktu
yang dibutuhkan seedbank untuk
berkecambah.
E.
Hasil
Pengamatan
Waktu
pelaksanaan
-
Penggalian, 31 Maret 2012
-
Pengamatan dilakukan dari 1 April – 1 Mei 2012
Tempat
penggalian yaitu di Kampug Riung Asih, Kelurahan Tugureja Kecamatan Cihideung
Kota Tasikmalaya.
Tabel I. Pengamatan sampel dari kedalaman tanah 25
cm
Hari ke-
|
Banyaknya Spesies yang berkecambah
|
Narasi
|
1
|
|
Awal penggalian
|
2
|
0
|
Tidak terdapat perkcambahan
|
3
|
0
|
Tidak terdapat perkcambahan
|
4
|
0
|
Tidak terdapat perkcambahan
|
5
|
0
|
Tidak terdapat perkcambahan
|
6
|
0
|
Tidak terdapat perkcambahan
|
7
|
0
|
Tidak terdapat perkcambahan
|
8
|
2
|
Terjadi perkecambahan
|
9
|
2
|
Terlihat kuncup daun dengan
panjang batang 0,5
|
10
|
2
|
Terdapat 3 helai daun dengan
panjang batang 1cm
|
11
|
2
|
A : Tumbuhnya batang menjadi
1,3cm
B : Tumbuhnya batang menjadi
1,6cm
|
12
|
Bertambah 2
|
Tumbuh 2 spesies baru C dan D
|
13
|
Bertambah 1
|
A : 1,5cm B : 2cm C : 0,1cm D
: 0,3cm E: lumut
|
14
|
-
|
Tidak ada perubahan
|
15
|
-
|
Belum ada perubahan
|
16
|
5
|
A : 1,6cm B : 2,1cm C : 0,1cm
D : 0,3cm E : lumut
|
17
|
Bertambah 4
|
A : 1,8cm B : 2,2cm C : 0,3cm
D : 0,4cm E : lumut F baru tumbuh, G baru tumbuh, H baru tumbuh
|
18
|
-
|
Tidak ada perubahan
|
19
|
-
|
Tidak ada perubahan
|
20
|
-
|
Tidak ada perubahan
|
21
|
-
|
Tidak ada perubahan
|
22
|
Bertambah 1
|
A : 1,9cm B : 2,4cm C : 0,3cm
D : 0,4cm E : lumut
F : 0,2cm, G tidak ada
perubahan, H tidak ada perubahan, I baru tumbuh
|
23
|
-
|
Tidak ada perubahan
|
24
|
-
|
Tidak ada perubahan
|
25
|
-
|
Tidak ada perubahan
|
26
|
-
|
Tidak ada perubahan
|
27
|
-
|
Tidak ada perubahan
|
28
|
-
|
Tidak ada perubahan
|
29
|
-
|
Tidak ada perubahan
|
30
|
-
|
Tidak ada perubahan
|
31
|
Bertambah 3
|
A : 2cm B : 2,5cm C : 0,5cm D
: 0,7cm E : lumut
|
Tabel II. Pengamatan sampel dari kedalaman tanah 50
cm
Hari ke-
|
Banyaknya Spesies yang berkecambah
|
Narasi
|
1
|
|
Awal penggalian
|
2
|
0
|
Tidak ada satupun tumbuhan yang berkecambah
|
3
|
0
|
Tidak ada satupun tumbuhan yang berkecambah
|
4
|
0
|
Tidak ada satupun tumbuhan yang berkecambah
|
5
|
0
|
Tidak ada satupun tumbuhan yang berkecambah
|
6
|
0
|
Tidak ada satupun tumbuhan yang berkecambah
|
7
|
0
|
Tidak ada satupun tumbuhan yang berkecambah
|
8
|
0
|
Tidak ada satupun tumbuhan yang berkecambah
|
9
|
0
|
Tidak ada satupun tumbuhan yang berkecambah
|
10
|
0
|
Tidak ada satupun tumbuhan yang berkecambah
|
11
|
0
|
Tidak ada satupun tumbuhan yang berkecambah
|
12
|
0
|
Tidak ada satupun tumbuhan yang berkecambah
|
13
|
0
|
Tidak ada satupun tumbuhan yang berkecambah
|
14
|
0
|
Tidak ada satupun tumbuhan yang berkecambah
|
15
|
0
|
Tidak ada satupun tumbuhan yang berkecambah
|
16
|
0
|
Tidak ada satupun tumbuhan yang berkecambah
|
17
|
0
|
Tidak ada satupun tumbuhan yang berkecambah
|
18
|
0
|
Tidak ada satupun tumbuhan yang berkecambah
|
19
|
0
|
Tidak ada satupun tumbuhan yang berkecambah
|
20
|
0
|
Tidak ada satupun tumbuhan yang berkecambah
|
21
|
0
|
Tidak ada satupun tumbuhan yang berkecambah
|
22
|
0
|
Tidak ada satupun tumbuhan yang berkecambah
|
23
|
0
|
Tidak ada satupun tumbuhan yang berkecambah
|
24
|
0
|
Tidak ada satupun tumbuhan yang berkecambah
|
25
|
0
|
Tidak ada satupun tumbuhan yang berkecambah
|
26
|
0
|
Tidak ada satupun tumbuhan yang berkecambah
|
27
|
0
|
Tidak ada satupun tumbuhan yang berkecambah
|
28
|
0
|
Tidak ada satupun tumbuhan yang berkecambah
|
29
|
0
|
Tidak ada satupun tumbuhan yang berkecambah
|
30
|
0
|
Tidak ada satupun tumbuhan yang berkecambah
|
31
|
0
|
Tidak ada satupun tumbuhan yang berkecambah
|
F. Pembahasan
Pada percobaan soil seedbank ini jenis tanah yang
digunakan adalah tanah biasa yang bisa ditemui dimana saja. Teksturnya lembek
sedikit pasir dan lumayan gembur.
1.
Polybag I (kedalaman 25 cm)
Setelah 31 hari pada polybag I terdapat 12 spesies dengan
kecepatan perkecambahan yang berbeda-beda. Tanaman A dan B muncul pada hari
ke-8. Pada hari ke-12 muncul tanaman C dan seterusnya. Perbedaan waktu
perkecambahan ini dipengaruhi oleh dormansi masing-masing benih.
Ke-12 tanaman tersebut belum bisa kami identifikasi termasuk
pada spesies apa, dikarenakan ukurannya yang kecil dan pengetahuan yang kurang
memadai.
Kerapatan
populasi dari polybag I :
Kerapatan
spesies = jumlah individu/volume tanah
= 12/5217 cm3
= 0,002
individu per
cm3
2.
Polybag II (kedalaman 25 cm)
Namun
pada polybag II, tidak terdapat tumbuhan berkecambah. Hal ini dapat disebabkan
oleh beberapa faktor.
1.
Tidak ada benih yang tersimpan
pada kedalaman 50 cm.
2.
Tidak sesuainya lingkungan sekitar
yang memungkinkan benih untuk berekecambah.
G. Kesimpulan
Dari
percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi perkecambahan suatu benih (dalam hal ini soil seedbank) yaitu
dormansi, ketersediaan nutrisi dan cahaya matahari.
H.
Daftar Pustaka
Anonymous. Soil Seed-Bank. [online].
Tersedia: http://seedlab.oregonstate.edu/soil-seed-bank-search [14 April 2012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar