Minggu, 20 Mei 2012

Deskripsi Pinus merkusii ( Pinus )


Pinus merkusii
( Pinus )

       Klasifikasi
Divisio              : Spermatophyta
Subdivisio         : Gymnospermae
Classis               : Coniferae
Ordo                 : Pinales
Familia`             : Pinaceae
Genus               : Pinus
Spesies              : Pinus merkusii
  
Deskripsi
Habitus        : Tanaman pinus (Pinus merkusii) berperawakan pohon dengan ketinggian 1-40 meter.
Akar            : Sistem perekaran dari Pinus merkusii berupa akar tunggang (radix primaria).
Batang         : Batang pada Pinus merkusii berupa batang berkayu berbentuk bulat (teres) dengan permukaan batang beralur (sulcatus). Arah tumbuh tegak lurus (erectus) dengan percabangan monopodial.
Daun           : Daun berbentuk jarum dalam berkas terdiri dari 2 daun, pada pangkal berkas dikelilingi oleh sarung sisik berupa selaput tipis. Duduk daun tersebar (folia sparsa)
Bunga          : Bunga pada Pinus merkusii berkelamin satu (uniseksualis) berumah satu (monoecus). Bunga jantan dan betina dalam satu tunas. Bunga jantan berbentuk strobilus (silindris). Strobilus betina berbentuk kerucut, tumbuh di ujung dahan. Ujungnya runcing, bersisik dan biasanya berwarna coklat. Pada tiap bakal bijinya terdapat dua sayap.
Biji              : Biji pada Pinus merkusii terletak pada dasar setiap sisik buah, setiap sisik menghasilkan dua biji, bulat telur dan pipih serta bersayap. Sayap melekat pada biji.

Deskripsi Gnetum gnemon (Melinjo)


 Gnetum gnemon
(Melinjo)

A. Klasifikasi
Divisio              : Spermatophyta
Subdivisio         : Gymnospermae
Classis               : Gnetinae
Ordo                 : Gnetales
Familia`             : Gnetaceae
Genus               : Gnetum
Spesies              : Gnetum gnemon
B.  Deskripsi
Habitus        :
Habitus dari tanaman Gnetum gnemon berupa pohon dengan ketinggian mencapai ±15 meter.
Akar            :
Sistem perakaran pada Gnetum gnemon adalah sistem perakaran tunggang (radix primaria)
Batang         :
Batang dari Gnetum gnemon berkayu, berbentuk bulat (teres), permukaan rata (laevis) dengan sistem percabangan simpodial.
Daun           :
Daun dari  Gnetum gnemon adalah daun tunggal terdiri dari tangkai daun (petiolus) dan helaian daun (lamina). Bentuk helaian daun oblongus, ujung daun acuminatus, tepi daun integer dan yulang daun menyirip (penninervis). Duduk daun berhadapan  (folia opposita) tanpa stipula. Daun, jika dipatahkan atau disobek memperlihatkan serabut daun yang menonjol.                     
Bunga          :
Bunganya uniseksualis dioecus, terdapat pada bulir dalam percabangan dichasium. Terletak pada ketiak daun (axillaris), terdapat brachtea pada tiap karangan. Bunga jantan terdiri dari benang sari yang di atasnya terdapat sebaris ovulum yang steril. Bunga betina dalam karangan bulir dengan ovulum yang sebagian fertile yang dibungkus oleh perigonium yang berdaging.
Biji              :   
Biji dari Gnetum gnemon diselubungi oleh selaput luar yang kerad yang disebut integumen luar dan selaput dalam yang disebut integument dalam dan juga diselubungi oleh tenda bunga (perigonium) yang berdaging dan akhirnya berwarna merah jika bijinya telah masak.

Deskripsi Psidium guajava (Jambu Biji)



Psidium guajava
Jambu Biji

Habitus        :
Psidium guajava memiliki  perawakan berupa pohon. Dengan ketinggian sekitar ± 4-10 m.
Akar            :
Psidium guajava, seperti tanaman dicotyledoneae lainnya memiliki perakaran tunggang (radix primaria).
Batang         :
Arah tumbuh batang tegak lurus (erectus), pola percabangan simpodial, bentuk batang bulat (teres), berkayu, cabang muda berbentuk segi empat. Permukaan batang rata (laevis). Kulit mudah terkelupas dan berwarna coklat kehijauan.
Daun            :
Daunnya tunggal, merupakan daun tidak lengkap terdiri dari tangkai daun (petiolus) dan helaian daun (lamina). Bangun daun ovalis, susunan tulang daun menyirip (penninervis), ujung daun runcing (acutus), tepi daun rata (integer), pangkal daun tumpul (obtusus) duduk daun besilang berhadapan (folia decusata) .
Bunga          :
Bunga tunggal, actinomorphus, bisexualis. Perhiasan bunga terdiri dari calyx dan corolla. Calyx 5 sepal yang saling lepas dan corolla 5 petal saling lepas. Stamen banyak saling lepas, terdiri dari filamen dan anthera, dengan duduk anthera pada filamen basifik. Pistilum 1 terdiri dari stigma, stylus dan ovarium. Stigma tidak bercabang, letak ovrium inverum. Terdiri dari 1 carpellum, 5 loculus dengan letak ovulum axillaris.
Buah            :      
Berupa buah buni, berbiji banyak dan berdaging.

Deskripsi Dendrobium sp



Klasifikasi
Divisio              : Spermatophyta
Subdivisio         : Angiospermae
Classis               : Monocotiledoneae
Ordo                 : Orchidales
Familia`             : Orchidaceae
Genus               : Dendrobium
Spesies             : Dendrobium sp
Deskripsi
Habitus            : Perawakan Dendrobium sp berupa tanaman herba (tanaman basah), hidup sebagai epifit.
Akar                : Memiliki sistem perakaran serabut (radix adventicia) dengan rhizoma
Batang             : batangnya besar, berisi cadangan makanan. Bentuknya bulat, arah tumbuh batang tegak 
                         lurus  dengan sistem percabangan monopodial.
Daun               : daunnya tunggal berdaging terdiri dari vagina dan lamina. Bangun daun lanset dengan tepi
                         daun    rata. Duduk daun berseling bergantian.
Bunga             : bunganya majemuk dalam tandan (rasemosa), simetri pada bunga zigomorphus, kelamin  bunga biseksualis. Perhiasan bunga terdiri dari 3 sepal, yaitu 1 median calyx dan 2 lateral calyx. Dan 3 sepal terdiri dari 2 lateral corolla dan 1 labellum di bagian tengah. Benang sari berlekatan dengan putik membentuk suatu badan yang disebut dengan ginandrium/ginostemium. Benang sari 2, butir serbuk sari berkelompok jadi 1 membentuk polinium. Tiap benang sari terdiri dari 2 polinium. Stigma tempat melekatoya polinium sifatnya steril, sedangkan stigma stigma yang fertil berupa cairan yang lengket. Letak ovarium inverum terdiri dari 3 carpelum, 1 loculus dengan letak ovulum parietalis.

Buah              : tipe buah kapsula.