Selasa, 08 Mei 2012

Kurva Luas Minimum (Metode Kuadrat)


KURVA LUAS MINIMUM (METODE KUADRAT)
A.    Tujuan
Menentukan luas petak minimum yang representatif dengan komunitas tumbuhan yang dianalisis.
B.     Landasan Teori
Analisa vegetasi adalah cara mempelajari susunan (komposisi jenis) dan bentuk (struktur) vegetasi atau masyarakat tumbuh-tumbuhan. Untuk suatu kondisi hutan yang luas, maka kegiatan analisa vegetasi erat kaitannya dengan sampling, artinya kita cukup menempatkan beberapa petak contoh untuk mewakili habitat tersebut. Dalam sampling ini ada tiga hal yang perlu diperhatikan, yaitu jumlah petak contoh, cara peletakan petak contoh dan teknik analisa vegetasi yang digunakan. Prinsip penentuan ukuran petak adalah petak harus cukup besar agar individu jenis yang ada dalam contoh dapat mewakili komunitas, tetapi harus cukup kecil agar individu yang ada dapat dipisahkan, dihitung dan diukur tanpa duplikasi atau pengabaian. Karena titik berat analisa vegetasi terletak pada komposisi jenis dan jika kita tidak bisa menentukan luas petak contoh yang kita anggap dapat mewakili komunitas tersebut, maka dapat menggunakan teknik Kurva Spesies Area (KSA). Dengan menggunakan kurva ini, maka dapat ditetapkan :
 Luas minimum atau kurva spesies area merupakan langkah awal yang digunakan untuk menganalisis suatu vegetasi yang menggunakan petak contoh (kuadrat). Luas minimum digunakan untuk memperoleh luasan petak contoh (sampling area) yang dianggap representatif dengan suatu tipe vegetasi pada suatu habitat tertentu yang sedang dipelajari. Luas petak contoh mempunyai hubungan erat dengan keanekaragaman jenis yang terdapat pada areal tersebut. Makin tinggi keanekaragaman jenis yang terdapat pada areal tersebut, makin luas petak contoh yang dgunakan. Bentuk luas minimum dapat berbentuk bujur sangkar, empat persegi panjang dan dapat pula berbentuk lingkaran. Luas petak contoh minimum yang mewakili vegetasi hasil luas minimum, akan dijadikan patokan dalam analisis vegetasi dengan metode kuadrat.
1.      luas minimum suatu petak yang dapat mewakili habitat yang akan diukur,
2.      jumlah minimal petak ukur agar hasilnya mewakili keadaan tegakan atau panjang  jalur yang mewakili jika menggunakan metode jalur.
Caranya adalah dengan mendaftarkan jenis-jenis yang terdapat pada petak kecil, kemudian petak tersebut diperbesar dua kali dan jenis-jenis yang ditemukan kembali didaftarkan. Pekerjaan berhenti sampai dimana penambahan luas petak tidak menyebabkan penambahan yang berarti pada banyaknya jenis. Luas minimun ini ditetapkan dengan dasar jika penambahan luas petak tidak menyebabkan kenaikan jumlah jenis lebih dari 5-10% (Oosting, 1958; Cain & Castro, 1959). Untuk luas petak awal tergantung surveyor, bisa menggunakan luas 1m x1m atau 2m x 2m atau 20m x 20m, karena yang penting adalah konsistensi luas petak berikutnya yang merupakan dua kali luas petak awal dan kemampuan pengerjaannya dilapangan.
Metode luas minimum dilakukan dengan cara menentukan luas daerah contoh vegetasi yang akan diambil dan didalamnya terdapat berbagai jenis vegetasi tumbuhan. Syarat untuk pengambilan contoh haruslah representative bagi seluruh vegetasi yang dianalisis. Keadaan ini dapat dikembalikan kepada sifat umum suatu vegetasi yaitu vegetasi berupa komunitas tumbuhan yang dibentuk oleh beragam jenis populasi. Dengan kata lain peranan individu suatu jenis tumbuhan sangat penting. Sifat komunitas akan ditentukan oleh keadaan-keadaan individu dalam  populasi.
Teknik sampling kuadrat merupakan suatu teknik survey vegetasi yang sering digunakan dalam semua tipe komunitas tumbuhan: Petak contoh yang dibuat dalam teknik sampling ini bisa berupa petak tunggal atau beberapa petak. Petak tunggal mungkin akan memberikan informasi yang baik bila komunitas vegetasi yang diteliti bersifat homogen. Adapun petak-petak contoh yang dibuat dapat diletakkan secara random atau beraturan sesuai dengan prinsip-prinsip teknik sampling. Bentuk petak contoh yang dibuat tergantung pada bentuk morfologis vegetasi dan efisiensi sampling pola penyebarannya. Misalnya, untuk vegetasi rendah, petak contoh berbentuk lingkaran lebih menguntungkan karena pembuatan petaknya dapat dilakukan secara mudah dengan mengaitkan seutas tali pada titik pusat petak. Selain itu, petak contoh berbentuk lingkaran akan memberikan kesalahan sampling yang lebih kecil daripada bentuk petak lainnya, karena perbandingan panjang tepi dengan luasnya lebih kecil. Tetapi dari segi pola distribusi vegetasi, petak berbentuk lingkaran kurang efisien dibanding bentuk segi empat. Sehubungan dengan efisiensi sampling banyak studi yang dilakukan menunjukkan bahwa petak bentuk segi empat memberikan data komposisi vegetasi yang lebih akurat dibanding petak berbentuk lingkaran, terutama bila sumbu panjang dari petak sejajar dengan arah perubahan keadaan lingkungan atau habitat.
C.    Alat dan Bahan
1.      Tali
2.      Patok (± 15 buah)
3.      Meteran
4.      Alat tulis
5.      Catatan
D.    Prosedur Percobaan
1.      Menentukan daerah yang akan diuji keanekaragaman vegetasinya
2.      Membuat kuadrat pada daerah yang sudah ditentukan di tempat tersebut dengan ukuran 0,5 x 0,5 m
3.      Menghitung dan mencatat tumbuhan yang ada pada luas kuadrat tersebut
4.      Kemudian kuadrat diperluas 2 kali danmenghitung kembali tumbuhan spesies baru
5.      Perluasan kuarat diteruskan sampai tidak ada tambahan spesies yang baru dari setiap perluasan kuadrat 2 kali luas kuadrat sebelumnya.
6.      Menghitung jumlah spesies yang ada dan perluasan kuadrat disusun dalam suatu tabel dan kemudian menggambarkan kurva. Kurva ini disebut Kurva Luas Minimum.
E.     Hasil Pengamatan
       0,5 m                    Perluasan Kuadrat

I

II


IV

III


V

Tabel I : menentukan luas kurva minimum
Luas Kuadrat
Jummlah spesies
Penambahan
I
4
4
I + II
6
2
I + II + III
6
0
I + II + III + IV
8
2
I + II + III + IV + V
8
0

Kurva luas minimum
Tabel II : Jenis tanaman yang ditemukanpada kotak kuadrat
Kotak Kuadrat
Jenis spesies tanaman
I
A, B, C, D
II
A, B, E, F
III
A, B, C, E
IV
E, B, G, H
V
E, B, C

Tabel III : Gambar spesies yang ditemukan pada kawasan yang diamati keanekaragaman vegetasinya
Kode
Gambar
Keterangan





A
Photo-0008.jpg
Oxalis corniculata
(Semanggi Gunung)






B
Photo-0002.jpg
Paspalum conjugatum
(Jukut pait)
Famili poaceae
Tanaman semak yang banyak terhampar secara liar





C
Photo-0004.jpg




-





D
Photo-0010.jpg





-





E
Photo-0005.jpg




-





F
Photo-0007.jpg
Panicum repens
(jukut sauheun)
Famili poaceae






G
Photo-0003.jpg




-





H
Photo-0009.jpg
Bangsa jahe-jahean

F.     Pembahasan
Dari hasil diatas dapat dilihat bahwa penambahan jenis pada ukuran petak 2 x 2 m sudah mencapai angka dibawah 5% (sesuai syarat Oosting, 1958; Cain & Castro, 1959), maka dapat ditetapkan bahwa luas petak ukur yang dapat mewakili komunitas pada rumput tersebut adalah adalah 2 x 2 m atau 4 m2. Luasan ini bukanlah harga mutlak bahwa luas petak ukur yang harus kita gunakan adalah 4 m2, tapi nilai tersebut adalah nilai minimum, artinya kita bisa menambah ukuran petak contoh atau bahkan memodifikasinya.
Metode kuadrat seperti yang telah diterapkan dalam percobaan merupakan suatu teknik survey vegetasi yang sering digunakan dalam semua tipe komunitas tumbuhan. Petak contoh yang dibuat dalam teknik sampling ini bisa berupa petak tunggal atau beberapa petak. Petak tunggal mungkin akan memberikan informasi yang baik bila komunitas vegetasi yang diteliti bersifat homogen.
Keuntungan dan kekurangan metode kuadrat adalah sebagai berikut.



1.      Keuntungan
-          Dapat dilakukan dengan mudah
-          Memeberi informasi yang baik bila komunitas vegetasi yang diteliti bersifat homogen
2.      Kerugian
-          Terdapat kesulitan dalam menentukan bagian kurva yang mulai mendatar
G.    Kesimpulan
Terdapat berbagai metode dalam menganalisis vegetasi, salah satunya dengan menggunakan metode kuadrat. Sebelum analisis dilanjutkan, perlu menghitung dulu luas minimum yang mewakili komutitas suatu wilayah yang akan dianalisis.
Pada metode kuadrat ini ada beberapa keuntungan dan kerugian yang harus dipertimbangkan sebagai acuan dalam perolehan informasi dari pengamatan yang dilakukan.
H.    Daftar Pustaka
Anonim. 2010. Analisis Vegetasi. [online]
Anonim. 2010. Analisis Vegetasi. [online]
Tersedia: http://analisisvegetasi.blogspot.com/ [17 April 2012]
Textbook Ekologi Tumbuhan. 2006. Universitas Sumatera Utara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar