DAMPAK KEPADATAN POPULASI MANUSIA
TERHADAP LALU LINTAS
A. Pengantar
Kota Tasikmalaya saat ini demikian padat dengan populasi manusia
(penduduk). Tingkat kepadatan jauh lebih tinggi pada siang hari bila dibandingkan
dengan jumlah penduduk pada malam hari. Kepadatan penduduk tersebut berpengaruh
terhadap banyak aspek aktifitas manusia. Salah satu diantaranya adalah dampaknya
terhadap lalu lintas.
Dalam hal transportasi, maka alat angkutan (kendaraan) jelas
diperlukan bagi mobolitas manusia untuk berbagai kegiatan. Urgensinya semakin mutlak
untuk efektifitas dan efesiensi kegiatan kehidupan yang kompleks. Akan tetapi,
sejauh manakah esensiasi fasilitas alat angkutan (mobil) yang tersedia tersebut
dalam kaitannya dengan mobilitas manusia.
Analisis dampak lalu lintas merupakan studi yang
memperkirakan pengaruh langsung dimana penambahan lalu lintas tertentu akan
mempengaruhi jaringan transportasi di sekitarnya. Studi dampak lalu
lintas akan bervariasi dalam jarak dan kompleksitas tergantung pada tipe dan
ukuran pengembangan yang diharapkan.
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari
obyek atau subyek yang menjadi kuantitas dan karasteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti. (Sugiyono)
Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin
baik hasil menghitung maupun hasil pengukuran kuantitatif atau kualitatif dan
pada karasteristik tertentu mengenai sekumpulan obyek yang lengkap. (Nawawi)
Emisi gas CO2 menjadi banyak pembicaraan saat
ini. Gas CO2 seperti banyak kita ketahui sangat penting keberadaannya di bumi
ini, tak lain karena dibutuhkan dalam proses fotosintesis tumbuhan. Namun
Demikian gas CO2 juga tidak boleh
terlalu banyak karena merupakan salah satu faktor penting terjadinya pemanasan global. Emisi gas C02 sangat
memengaruhi perubahan iklim bumi, jika gas CO2 semakin meningkat maka bumi akan
semakin panas.
Mendapatkan
data kepadatan lalu lintas dan populasi manusia yang ikut beraktifitas
(penumpang) serta mengetahui dampaknya terhadap lingkungan.
C. Alat dan Bahan
1. Alat tulis
2. Kertas grafik
3. Papan alas
4. Counter
D. Cara Kerja
1. Menentukan lokasi (jalan) yang
ramai yang sering dilewati kendaraan bermotor
2. Pengamatan dilakukan pada hari libur
(sabtu) dan hari kerja (senin) dan waktunya pagi, siang, dan sore hari masing-masing
selama 2 jam.
3. Menghitung dan mencatat jumlah kendaraan
yang lewat seperti mini bus, bus, truk, trailer, sepeda motor, angkutan,
delman, becak, dan sepeda beserta penumpang termasuk pengemudi pada lembar pengamatan
4. Pengamatan dilakukan oleh seluruh
anggota kelompok 1
5. Membuat grafik untuksetiap jam
dari hasil pengamatan pada hari yang berbeda
E. Waktu dan Tempat
Pengamatan
Pengamatan tentang Dampak
Kepadatan Populasi ManusiaTerhadap Lalu Lintas ini dilaksanakan di Jalan
Bypass Kota Tasikmalaya. Pengamatan dilaksanakan pada hari libur yaitu pada hari Sabtu tanggal 2 Juni 2012 dan
pada hari kerja yaitu pada hari Senin, tanggal 4 Juni 2012.
F. Hasil Pengamatan
Tabel
Jumlah Kendaraan Dan Jumlah Penumpang Yang Masuk Dan Keluar Pada Hari Libur (Sabtu, 2 Juni 2012)
Waktu
|
NamaKendaraan
|
JumlahKendaraan
|
JumlahPenumpang
|
||||
Masuk
|
Keluar
|
Jumlah
|
Masuk
|
Keluar
|
Jumlah
|
||
06.00-08.00
|
Motor
|
1458
|
1858
|
3316
|
1933
|
2555
|
4488
|
Mobil Pribadi
|
360
|
306
|
666
|
818
|
590
|
1408
|
|
Angkutan
|
184
|
180
|
364
|
807
|
1055
|
1862
|
|
Truk
|
94
|
81
|
175
|
257
|
281
|
538
|
|
Sepeda, delman, becak
|
82
|
87
|
169
|
155
|
160
|
315
|
|
Jumlah
|
|
|
|
4690
|
|
|
8611
|
12.00-14.00
|
Motor
|
1468
|
1319
|
2787
|
1907
|
1953
|
3860
|
Mobil Pribadi
|
434
|
414
|
848
|
958
|
824
|
1782
|
|
Angkutan
|
162
|
150
|
312
|
797
|
760
|
1557
|
|
Truk
|
64
|
100
|
164
|
138
|
233
|
371
|
|
Sepeda, delman, becak
|
40
|
19
|
59
|
43
|
23
|
66
|
|
Jumlah
|
|
|
|
4170
|
|
|
7636
|
16.00-18.00
|
Motor
|
1157
|
1017
|
2174
|
1390
|
1209
|
2599
|
Mobil Pribadi
|
360
|
358
|
718
|
755
|
760
|
1515
|
|
Angkutan
|
126
|
108
|
234
|
729
|
516
|
1245
|
|
Truk
|
116
|
106
|
222
|
237
|
250
|
487
|
|
Sepeda, delman, becak
|
31
|
6
|
37
|
38
|
7
|
45
|
|
Jumlah
|
|
|
|
3385
|
|
|
5891
|
Tabel Jumlah Kendaraan Dan Jumlah Penumpang Yang
Masuk Dan Keluar Pada Hari Kerja (Senin, 4 Juni 2012)
Waktu
|
Nama Kendaraan
|
Jumlah Kendaraan
|
Jumlah Penumpang
|
||||
Masuk
|
Keluar
|
Jumlah
|
Masuk
|
Keluar
|
Jumlah
|
||
06.00-08.00
|
Motor
|
2028
|
2807
|
4835
|
2274
|
3787
|
6061
|
Mobil Pribadi
|
468
|
459
|
927
|
716
|
742
|
1458
|
|
Angkutan
|
396
|
371
|
767
|
825
|
835
|
7519
|
|
Truk
|
116
|
65
|
181
|
295
|
114
|
409
|
|
Sepeda, delman, becak
|
51
|
207
|
258
|
54
|
214
|
268
|
|
Jumlah
|
|
|
|
6968
|
|
|
15715
|
12.00-14.00
|
Motor
|
1787
|
1699
|
3486
|
1943
|
2132
|
4075
|
Mobil Pribadi
|
234
|
270
|
504
|
431
|
313
|
744
|
|
Angkutan
|
144
|
126
|
270
|
829
|
361
|
1190
|
|
Truk
|
138
|
186
|
324
|
238
|
327
|
565
|
|
Sepeda, delman, becak
|
28
|
33
|
61
|
33
|
43
|
76
|
|
Jumlah
|
|
|
|
4645
|
|
|
6650
|
16.00-18.00
|
Motor
|
3043
|
2023
|
5066
|
3291
|
2351
|
5642
|
Mobil Pribadi
|
520
|
473
|
993
|
980
|
712
|
1692
|
|
Angkutan
|
154
|
127
|
281
|
587
|
203
|
790
|
|
Truk
|
137
|
198
|
335
|
293
|
357
|
650
|
|
Sepeda, delman, becak
|
129
|
35
|
164
|
136
|
39
|
175
|
|
Jumlah
|
|
|
|
6839
|
|
|
8949
|
1.
Kondisi Kepadatan Lalu Lintas di Kawasan yang Diamati
Kepadatan lalu lintas di JL. Bypass
kota Tasikmalaya terbilang padat terutama pada hari kerja (Senin) 4 Juni 2012.
Pada pagi hari jumlah kendaraan
keluar dari daerah Singaparna lebih banyak daripada jumlah kendaraan yang
masuk. Hal ini disebabkan masyarakat
dari arah Singaparna banyak yang melakukan aktifitas di luar singaparna seperti
bekera/berbelanja di Pasar Cikurubuk, Cihideung dan Supermarket yang ada di
pusat Kota Tasikmalaya. Selain itu ada pula yang bekjerja di instansi
penmerintahan dan adpula yang berangkat sekolah baik itu d SMA maupun
Universitas.
Pada siang hari jumlah kendaraan
yang masuk dan keluar tampak berimbang namun agak lengang tidak sepadat pagi
hari.
Pada sore hari jumlah kendaraan
yang masuk lebih padat daripada yang keluar.Hal ini disebabkan masyarakat yang
berangkat pada pagi hari pulang kembali.
2.
Gas Buang
Kendaraan Bermotor
Emisi gas buang dari kendaraan bermotor merupakan salah satu
polutan yang mencemari lingkungan.Meningkatnya jumlah kendaraan bermotor yang
beredar di masyarakat menyebabkan emisi gas buang juga semakin meningkat. Emisi
gas buang itu sendiri adalah sisa hasil dari suatu proses pembakaran bahan
bakar di dalam mesin. Komposisi emisi gas buang berupa:
a. Gas
karbon monooksida (CO)
Karbon monoksida,
rumus kimia CO, adalah gas yang tak berwarna, tak berbau, dan tak berasa. Ia
terdiri dari satu atom karbon yang secara kovalen berikatan dengan satu atom oksigen. Dalam ikatan ini, terdapat dua ikatan kovalen dan satu ikatan kovalen koordinasi antara atom karbon dan oksigen.
Karbon monoksida
dihasilkan dari pembakaran tak sempurna dari senyawa karbon, sering terjadi pada mesin
pembakaran dalam. Karbon
monoksida terbentuk apabila terdapat kekurangan oksigen dalam proses
pembakaran. Karbon monoksida mudah terbakar dan menghasilkan lidah api berwarna
biru, menghasilkan karbon
dioksida.
Banyaknya CO dari gas buang itu tergantung dari perbandingan
bahan bakar dan udara. Hanya pada pembakaran yang sempurna dari bahan bakar
maka nilai CO-nya dapat nihil. Karbonmonoksida membahayakan kehidupan manusia.
Bila gas ini dihirup oleh manusia, akan menyebabkan keracunan CO. Gas ini akan
dihasilkan karena karbon yang terdapat dalam bensin (kira-kira 85% dari berat
sisanya hydrogen) terbakar tidak sempurna karena kekurangan oksigen.
Karbonmonoksida tidak dapat dihilangkan, bila campuran bahan bakar kaya.
Bila motor bensin dipergunakan dalam suatu tempat tertutup
seperti dalam suatu bangunan atau terowongan, motor mengeluarkan gas buang dan
mempercepat kekurangan oksigen, sehingga konsentrasi karbonmonoksida naik. Jika
berada disana dan terhirup maka kita akan keracunan CO
dan kehilangan kesadaran tanpa rasa sakit. Jadi ini sangat berbahaya. Kendaraan
bermotor 4 tak untuk tahun pembuatan 2010 ke bawah, standar kandungan CO harus
dibawah 5,5 %. Sementara untuk motor 4-tak tahun pembuatan di atas 2010 harus
memenuhi syarat kadar emisi gas buangnya CO dibawah 4,5 %.
b.
Karbon Dioksida (CO2)
Senyawa CO2 sebenarnya
merupakan komponen yang secara alamiah banyak terdapat di udara. Oleh karena
itu CO2 dahulunya tidak menepati urutan pencemaran udara yang menjadi
perhatian lebih dari normalnya akibat penggunaan bahan bakar yang berlebihan
setiap tahunnya. Pengaruh CO2 disebut efek rumah kaca dimana CO2 diatmosfer
dapat menyerap energi panas dan menghalangijalanya energi panas tersebut dari
atmosfer ke permukaan yang lebih tinggi. Keadaan ini menyebabkan meningkatnya
suhu rata -rata di permukaan bumi dan dapat mengakibatkan meningginya permukaan
air laut akibat melelehnya gunung-gunung es, yang pada akhirnya akan mengubah
berbagai sirklus alamiah.
c.
Sulfur Oksida (SOx),
Sulfur dioksida (SO2) merupakan gas buang
yang larut dalam air yang langsung dapat terabsorbsi di dalam hidung dan
sebagian besar saluran ke paru-paru. Karena partikulat di dalam gas buang
kendaraan bermotor berukuran kecil, partikulat tersebut dapat masuk sampai ke
dalam alveoli paru-paru dan bagian lain yang sempit. Partikulat gas buang
kendaraan bermotor terutama terdiri jelaga (hidrokarbon yang tidak terbakar)
dan senyawa anorganik (senyawa-senyawa logam, nitrat dan sulfat). Sulfur
dioksida di atmosfer dapat berubah menjadi kabut asam sulfat (H2SO4) dan
partikulat sulfat. Sifat iritasi terhadap saluran pernafasan, menyebabkan SO2
dan partikulat dapat membengkaknya membran mukosa dan pembentukan mukosa dapat
meningkatnya hambatan aliran udara pada saluran pernafasan. Kondisi ini akan
menjadi lebih parah bagi kelompok yang peka, seperti penderita penyakit jantung
atau paru-paru dan para lanjut usia.
d.
Nitrogen
Oksida (NOx),
Diantara
berbagai jenis oksida nitrogen yang ada di udara, nitrogen dioksida (NO2) merupakan
gas yang paling beracun. Karena larutan NO2 dalam air yang lebih rendah
dibandingkan dengan SO2, maka NO2 akan dapat menembus ke dalam saluran
pernafasan lebih dalam. Bagian dari saluran yang pertama kali dipengaruhi
adalah membran mukosa dan jaringan paru. Organ lain yang dapat dicapai oleh NO2
dari paru adalah melalui aliran darah. Karena data epidemilogi tentang resiko
pengaruh NO2 terhadap kesehatan manusia sampai saat ini belum lengkap, maka
evaluasinya banyak didasarkan pada hasil studi eksprimental. Berdasarkan studi
menggunakan binatang percobaan, pengaruh yang membahayakan seperti misalnya
meningkatnya kepekaan terhadap radang saluran pernafasan, dapat terjadi setelah
mendapat pajanan sebesar 100 μg/m3 . Percobaan pada manusia menyatakan bahwa
kadar NO2 sebsar 250 μg/m3 dan 500 μg/m3 dapat mengganggu fungsi saluran
pernafasan pada penderita asma dan orang sehat.
e.
Hidrokarbon (HC)
Hidrokarbon berasal dari hasil pembakaran tidak
sempurna dari bahan bakar yang mengandung unsur karbon. Hidrokarbon di udara
akan bereaksi dengan bahan-bahan lain dan akan membentuk ikatan baru yang
disebut “Plycyclic Aromatic Hidrocarbon”
(PAH) yang banyak dijumpai di daerah industri dan padat lalu lintas. Bila PAH
ini masuk dalam paru-paru akan menimbulkan luka dan merangsang terbentuknya
sel-sel kanker.
f.
Partikulat debu
Partikel debu sering diistilahkan sebagai “Total Suspended Particulated (TSP)”.
Dapat berupa debu atau abu yang biasanya berasal dari penggunaan bahan bakar
batu bara pada kereta api yang menimbulkan jelaga. Pada umumnya ukuran
partikulat debu sekitar 5 mikron merupakan partikulat udara yang dapat langsung
masuk ke dalam paru-paru dan mengendap di alveoli. Keadaan ini bukan berarti
bahwa ukuran partikulat yang lebih besar dari 5 mikron tidak berbahaya, karena
partikulat yang lebih besar dapat mengganggu saluran pernafasan bagian atas dan
menyebabkan iritasi.
Pada daerah tertentu dapat mengurangi visibilitas
pada perjalanan dan dapat menghambat proses fotosintesis pada tumbuhan apabila
terdapat banyak debu yang menempel pada daun.
3.
Jumlah Gas-gas yang Dihasilkan Kendaraan
a.
Tabel jumlah
emisi kendaraan yang masuk dan keluar pada hari libur, (Sabtu, 2 juni 2012)
Waktu
|
Jenis
kendaraan
|
Kategori
|
Nilai
ambang batas
|
Jumlah
kendaraan
|
Jumlah
emisi (gram/km)
|
||
CO
|
HC + NOx
|
CO
|
HC + NOx
|
||||
06.00-08.00
|
Motor
|
L1
|
1.1
|
1.2
|
3316
|
3647.6
|
3979.2
|
Mobil Pribadi
|
M1
|
2.2
|
0.5
|
666
|
1465.2
|
333
|
|
Angkutan
|
M1
|
2.2
|
0.5
|
364
|
800.8
|
182
|
|
Truk
|
N1
|
4.0
|
0.6
|
175
|
700
|
105
|
|
Sepeda,
becak, delman
|
-
|
0
|
0
|
169
|
0
|
0
|
|
Jumlah
|
|
|
|
4690
|
6613.6
|
4599.2
|
|
|
Jumlah Penumpang : 8611
|
||||||
12.00-14.00
|
Motor
|
L1
|
1.1
|
1.2
|
2787
|
3065.7
|
3344.4
|
Mobil Pribadi
|
M1
|
2.2
|
0.5
|
848
|
1865.6
|
424
|
|
Angkutan
|
M1
|
2.2
|
0.5
|
312
|
686.4
|
156
|
|
Truk
|
N1
|
4.0
|
0.6
|
164
|
656
|
98.4
|
|
Sepeda,
becak, delman
|
-
|
0
|
0
|
59
|
0
|
0
|
|
Jumlah
|
|
|
|
4170
|
6273.7
|
4022.8
|
|
Jumlah Penumpang : 7636
|
|||||||
16.00-18.00
|
Motor
|
L1
|
1.1
|
1.2
|
2174
|
2391.4
|
2608.8
|
Mobil Pribadi
|
M1
|
2.2
|
0.5
|
718
|
1579.6
|
359
|
|
Angkutan
|
M1
|
2.2
|
0.5
|
234
|
514.8
|
117
|
|
Truk
|
N1
|
4.0
|
0.6
|
222
|
888
|
133.2
|
|
Sepeda,
becak, delman
|
-
|
0
|
0
|
37
|
0
|
0
|
|
Jumlah
|
|
|
|
3385
|
5373.8
|
3218
|
|
Jumlah Penumpang : 5891
|
b.
Tabel jumlah
emisi kendaraan yang masuk dan keluar pada hari kerja (Senin,
4 juni 2012)
Waktu
|
Jenis
kendaraan
|
Kategori
|
Nilai
ambang batas
|
Jumlah
kendaraan
|
Jumlah
emisi (gram/km)
|
||
CO
|
HC + NOx
|
CO
|
HC + NOx
|
||||
06.00-08.00
|
Motor
|
L1
|
1.1
|
1.2
|
4835
|
5318.5
|
5802
|
Mobil Pribadi
|
M1
|
2.2
|
0.5
|
927
|
2039.4
|
463.5
|
|
Angkutan
|
M1
|
2.2
|
0.5
|
767
|
1687.4
|
383.5
|
|
Truk
|
N1
|
4.0
|
0.6
|
181
|
724
|
108.6
|
|
Sepeda,
becak, delman
|
-
|
0
|
0
|
258
|
0
|
0
|
|
Jumlah
|
|
|
|
6968
|
9769.3
|
6757.6
|
|
|
Jumlah Penumpang : 15715
|
||||||
12.00-14.00
|
Motor
|
L1
|
1.1
|
1.2
|
3486
|
3834.6
|
4183.2
|
Mobil Pribadi
|
M1
|
2.2
|
0.5
|
504
|
1108.8
|
252
|
|
Angkutan
|
M1
|
2.2
|
0.5
|
270
|
594
|
135
|
|
Truk
|
N1
|
4.0
|
0.6
|
324
|
1296
|
194.4
|
|
Sepeda,
becak, delman
|
-
|
0
|
0
|
61
|
0
|
0
|
|
Jumlah
|
|
|
|
4645
|
6833.4
|
4764.6
|
|
Jumlah Penumpang : 6650
|
|||||||
16.00-18.00
|
Motor
|
L1
|
1.1
|
1.2
|
5066
|
5572.6
|
6079.2
|
Mobil Pribadi
|
M1
|
2.2
|
0.5
|
993
|
2184.6
|
496.5
|
|
Angkutan
|
M1
|
2.2
|
0.5
|
281
|
618.2
|
140.5
|
|
Truk
|
N1
|
4.0
|
0.6
|
335
|
1340
|
201
|
|
Sepeda,
becak, delman
|
-
|
0
|
0
|
164
|
0
|
0
|
|
Jumlah
|
|
|
|
6839
|
9715.4
|
6917.2
|
|
Jumlah Penumpang : 8949
|
Kepadatan penduduk adalah jumlah penduduk
disuatu daerah per satuan luas. Dalam demografis, dikenal dengan kepadatan
penduduk fisiologis dan kepadatan penduduk agaris:
a. Kepadatan
penduduk fisiologis adalah perbandingan antara jumlah penduduk total dengan
luas lahan pertanian
b. .Kepadatan
penduduk agraris adalah perbandingan jumlah penduduk petani dan luas lahan
pertanian.
Faktor-faktor yang menyebabkan kepadatan
penduduk di Kota Tasikmalaya di antaranya:
a. Faktor
iklim dan topografi, iklim yang nyaman topografi yang relative landai
menyebabkan penduduk terkonsentrasi dan menjadi padat.
b. Faktor
ekonomi, yang termasuk faktor ekonomi adalah tersedianya sumber daya alam,
tersedianya lapangan kerja.
c. Faktor
sosial budaya, yang termasuk factor sosial budaya adalah kesempatan untuk
meneruskan pendidikan, keterbukaan masyarakat. Selain itu daerah yang relative
aman akan selalu jadi pemukiman yang padat.
Pada siang hari tingkat kepadatan populasi lebih tinggi dibandingkan dengan malam hari.Hal ini disebabkan karena aktivitas masyarakat lebih banyak dilakukan pada siang hari, sedangkan malam hari digunakan untuk beristirahat
5.
Upaya Untuk Mereduksi Gas Berbahaya yang Dihasilkan oleh
Kendaraan
Untuk
menanggulangi pencemaran udara akibat kendaraan bermotor di sekitar jalan raya
yang padat, dapat ditanami pepohonan yang memiliki banyak daun agar proses
fotosintesis oleh tumbuhan di siang hari dapat menyerap karbondioksida dengan
lebih banyak.
Pada
proses fotosintesa tumbuhan hijau mengambil CO2 dan menghasilkan C6H12O6 serta
O2 yang sangat dibutuhkan makhluk hidup. Oleh karena itu, peranan tumbuhan
hijau sangat diperlukan untuk menjaring CO2 dan melepas O2 kembali ke udara. Di
samping itu berbagai proses metabolisme tumbuhan hijau dapat memberikan
berbagai fungsi untuk kebutuhan makhluk hidup yang dapat meningkatkan kualitas
lingkungan.
Setiap
tahun tumbuh-tumbuhan di bumi ini mempersenyawakan sekira 150.000 juta ton CO2
dan 25.000 juta ton hidrogen dengan membebaskan 400.000 juta ton oksigen ke
atmosfer, serta menghasilkan 450.000 juta ton zat-zat organik. Setiap jam 1 ha
daun-daun hijau menyerap 8 kg CO2 yang ekuivalen dengan CO2 yang diembuskan
oleh napas manusia sekira 200 orang dalam waktu yang sama. Setiap pohon yang
ditanam mempunyai kapasitas mendinginkan udara sama dengan rata-rata 5
pendingin udara (AC), yang dioperasikan 20 jam terus menerus setiap harinya.
Setiap 93 m2 pepohonan mampu menyerap kebisingan suara sebesar 8
desibel, dan setiap 1 ha pepohonan mampu menetralkan CO2 yang dikeluarkan 20
kendaraan. (Zoer’aini Djamal Irwan,1996).
Dari
hasil pengukuran dengan Google Earth, jumlah hijauan di daerah Bypass arah
Singaparna sekitar 14.349 m2 (1,4349 ha).
Perkiraan jumlah
hijauan yang harus tersedia untuk menetralkan CO2 di kawasan Bypass adalah:
1.
Jumlah kendaraan yang melewati Bypass jalur Singaparna
per jam rata-rata sebanyak 5116 kendaraan
2.
Jumlah emisi CO2 di Bypass per jam rata-rata
sebanyak 3715 gram/km (3,715 kg)
3.
Jumlah hijauan di sekitar Bypass adalah sekitar 14.349
m2 (1,4349 ha).
4.
1 ha daun-daun hijau menyerap 8 kg CO2
5.
Jumlah hijauan yang harus tersedia untuk menyerap CO2
adalah 0,46 ha (4600 m2)
6.
1 ha pepohonan mampu menetralkan CO2 yang dikeluarkan
20 kendaraan.
7.
Jumlah hijauan yang harus tersedia untuk menyerap CO2
adalah 255 ha.
Dapat disimpulkan bahwa
hijauannya sudah dapat menyerap CO2 dari gas buang kendaraan akan
tetapi belum cukup untuk menetralisir CO2.
Selain
itu, sebenarnya banyak yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan akibat
pencemaran udara yang disebabkan oleh kendaraan bermotor. Namun hanya sedikit
yang mau menerapkannya karena kurangnya kesadaran akan lingkungan. Yang perlu
diperbaiki sebenarnya adalah manusia yang melakukan pencemaran udara itu
sendiri. Kesadaran akan lingkungan yang kurang menyebabkan manusia itu tidak
mau tahu akan kerusakan lingkungan yang dilakukannya. Namun terlepas dari semua
itu apabila ada kesadaran akan lingkungan, sebenarnya ada beberapa usaha yang
dapat dilakukan guna mengurangi dampak dari pencemaran udara itu sendiri yang
diantaranya adalah:
a)
Usaha dari Pihak Pemerintah dan Dinas Perhubungan:
·
Pemberian
keringanan pajak untuk bea-impor conversion kit, sehingga harga jualnya
dapat ditekan dan terjangkau oleh masyarakat.
·
Penerbitan
surat intruksi agar diadakan penelitian pengembangan bahan bakar nabati (BBN)
yang lebih intensif oleh intansi-intansi bidang energi.
·
Penerbitan
surat keputusan mengenai jumlah kendaraan bermotor yang diperbolehkan
diproduksi di Indonesia dan masing-masing daerah.
·
Penarikan
dan pembatasan mobil dinas pribadi dan pengadaan bus-bus angkutan bagi pegawai
negeri sipil di masing-masing intansi guna menekan jumlah kendaraan bermotor.
·
Melakukan
perluasan jalan raya agar tidak terjadi kemacetan, karena dalam kemacetan emisi
buang kendaraan bermotor relatif tinggi.
b)
Usaha
dari Pihak Masyarakat
·
Hindari
pemakaian kendaraan bermotor apabila dapat ditempuh dengan jalan kaki (ke
mesjid misalnya).
·
Lakukan
perawatan terhadap kendaraan bermotor anda agar mesinnya tetap berfungsi baik
dan dapat melakukan pembakaran dengan sempurna dan memasang filter atau “catalyst kit” yang dianjurkan pada
knalpot
·
Mengurangi
aktivitas di luar rumah yang tidak perlu dan mempergunakan kendaran bermotor.
c)
Usaha
dari Pihak Swasta (Produsen Kendaraan Bermotor)
·
Memasang
filter atau “catalyst kit” pada
kendaraan yang diproduksi.
·
Pengurangan
kapasitas mesin agar pembakaran lebih sedikit, efisien dan hemat BBM.
Status emisi karbon global pada 2007 adalah 8 milyar ton per
tahun.Tanpa ada upaya untuk menguranginya, pada tahun 2057 akan mencapai 16
milyar ton per tahun. Berarti menaikan suhu bumi 5 derajat celcius.Jika kita
menjalankan 8 strategi di atas maka suhu bumi naik 3 derajat. Jika menjalankan
12 strategi maka suhu bumi hanya naik 2 derajat, batas aman kenaikan suhu bumi
yang tidak ingin dilampaui oleh para ilmuwan.Idealnya tentu menjalankan ke 15
strategi tersebut sehingga kenaikan suhu bumi berada di bawah 2 derajat.
H.
Kesimpulan
1. Kota Tasikmalaya, khususnya
daerah Bypass merupakan kawasan yang kepadatan lalu lintasnya relatif padat
2. Kepadatan terutama terjadi pada
sore hari pada hari kerja yaitu pada jalur masuk arah Singaparna.
3. Gas-gas buang hasil pembakaran
bahan bakar pada kendaraan bermotor memberikan dampak negatif bagi lingkungan.
Bahkan ada diantaranya yang bersifat racun dan membahayakan kesehatan.
4. Hijauan
di sekitar Bypass sudah dapat menyerap CO2 dari gas buang kendaraan
akan tetapi belum cukup untuk menetralisir CO2.
5. Ada banyak upaya yang dapat
dilakukan untuk mereduksi gas-gas yang berbahaya diantaranya dengan menanam
pepohonan di pinggir jalan.
I. DaftarPustaka
Anonim. 2012. Kepadatan penduduk. [Online]. Tersedia:
Anonim.
Karbon Monoksida. [Online]. Tersedia:
Anonim. 2012. Pengetahuan Dasar Gas Buang Mesin, . [Online]. Tersedia:
Anshary,
Muhammad Ridha. Pengaruh Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Terhadap
Kualitas Udara. [Online]. Tersedia:
http://www.scribd.com/document_downloads/direct/48564437?extension=docx&ft=1339230362<=1339233972&uahk=pY/nVW2oRCpFKmvSfNqcwy3rM1I